Keberisikan tak akan pernah mati di tanah BANTEN, mungkin itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan/membicarakan perkembangan music underground, music jalur keras di ranah banten beberapa tahun terakhir ini. Tak pernah ada yang tahu kapan tepatnya tanah banten ini memulai terjangkiti virus-virus musik jalur keras. Namun kalau kita runut ke belakang apa yang terjadi di tanah ( saat itu banten masih tergabung dengan provinsi jawa barat ) adalah imbasnya perkembangan musik-musik keras di kota-kota besar seperti bandung dan jakarta.

Apa yang mewabah di kota-kota besar pasti menjalar ke daerah-daerah lainnya termasuk di tanah banten. Musik underground saat ini menjadi ventilasi yang bisa dikatakan tepat untuk menjadi ruang yang memberikan kebebasan dalam bermusik yang dimana pada waktu itu era orde baru agak sedikit sulit untuk mendapatkan kebebasan dalam berekspresi. Dimana-mana muncul komunitas musik underground yang selalu haus dengan gigs-gigs musik cadas termasuk di tanah banten. Komunitas ini tidak terlalu banyak, tapi jangan salah walaupun sedikit massanya, Komunitas UG ini sangat loyal dengan dibarengi semangat D.I.Y (Do It YourSelf).

Begitupun yang terjadi dengan komunitas UG di tanah banten hampir sama dengan lainnya loyal dan selalu mengusung semangat DIY. Kurangnya tempat yang presentative untuk menggelar sebuah pertunjukan musik cadas tak menjadi halangan untuk terus secara berkesinambungan menggelar show-show musik cadas. Saat itu sebuah GOR di belakang stadion ciceri serang banten selalu menjadi sarang untuk event musik underground seperti "Banten Bawah Tanah, Our Unity" dan event-event lainnya. sedangkan sekarang banyak tempat yang sering dijadikan show-show musik keras dari cafe-cafe hingga ke gedung-gedung serbaguna yang dimiliki parpol-parpol tertentu. Kemasan yang sedikit berbeda ketika kita melihat gigs jaman dulu dengan sekarang tapi apa yang ditampilkan sama dan tak pernah berubah jalur musik keras!. Kalau waktu dulu untuk menginfokan event harus menybar, menempel pamflet-pamflet disetiap sudut jalan, di studio-studio musik, sekarang tinggal upload di media pertemanan social lalu sebarkan ke yang lain maka info itu akan diketahui secara luas tidak perlu repot-repot setiap sudut jalan kita tempel pamflet.

Kemajuan teknologi dan media informasi tak bisa dipungkiri ikut memudahkan untuk menyebarkan informasi termasuk info-info music cadas. Tak terhitung sudah berapa banyak event-event cadas yang pernah diadakan ditanah banten mulai dar " Banten Bercula Satu, Serang Bergetar, Konsentrasi massa hitam, rangkas metalfest, lebak berisk" dan acara-acara lainnya. Band-band sekaliber BURGERKILL, JASAD, ROCKETS ROCKER, SIKSA KUBUR, BESIDE dan lainnya pun pernah menunjukan performnya di tanah banten. Berbicara masalah kualitas, para musisi UG di tanah banten tak kalah kualitasnya dengan musisi UG di kota- kota lainnya walau pun memang masih sedikit sekali yang mengabadikan karyanya dalam bentuk full album dan kompilasi-kompilasi pun belum terlalu banyak masih dihitung dengan jari. Tapi saya yakin seiiring berjalannya waktu dan semangat yang selalu on fire bukan tidak mungkin nanti ditanah banten banyak band-band cadas yang membuat full album dan kompilasi-kompilasi lainnya. Minimnya fasilitas recording dengan hasil yang memadai dan harga yang terjangkau masih menjadi kendala untuk saat ini. terlepas dari semua itu, semangat untuk membuat karya sendiri untuk merekam lagu-lagu sendiri selalu ada dan tak pernah mati. Ada beberapa kompilasi kolektifan tapi itupun tidak disebarkan secara luas dan hanya dibagikan kepada teman-teman sendiri minim promosi dan relasi. Padahal untuk menyebarkan karya musik bukan hanya kualitas tapi promosi dan relasi sangat diperlukan tanpa mengurangi ataupun menambahkan nilai-nilai seni yang terkandung dalam karya tersebut. Disinilah keunikan sekaligus kegigihan musisi musik jalur keras dibandingkan dengan musisi-musisi lainnya. Walaupun sedikit promosi dan relasi tidak mengurangi semangat mereka untuk menunnjukan jati diri musik mereka "ieu music aing karesep aing, dia teu resep aing teu paduli". Istilah selera pasar tidak ada dalam kamus mereka, music mereka adalah seni mereka luapan ekspresi mereka tanpa harus peduli dengan yang lain. Kebersamaan adalah modal yang sangat penting buat mereka untuk tetap "panceg" (meminjam istilah teman-teman dari bandung) di jalur musik keras. Musik kami adalah untuk kami, kalau kalian suka tentunya kami akan mengucapkan terima kasih, tapi kalau kalian tidak suka kami tidak peduli. Keberisikan tidak akan pernah mati di tanah kami tanah BANTEN. (ZATS)